Minggu, 28 April 2013

ESTETIKA BARAT



1.      5 pendapat estetika (etik dan emik)
1.      Etik

a.      Agama
Tuhan memiliki norma-norma yang indah (Q:7:180,17.110;20:8). Demikian pula bahwa manusia diciptakan paling indah (Q:64:3) Ajaran Tuhan adalah indah(Q:39:55).Al Qur'an mengandung berita-berita paling indah (Q. 12.3).

Menurut pernyataan diatas dalam membicarakanManusia dan Tuhannya kita tidak luput dari kata-kata indah. Pendek kata, keindahan memilik diimensi interaksi yang sangat luas, baik untuk hubungan manusia dengan benda, hubungan manusia dengan manusia, hubungan manusia dengan Tuhannya,ataupun bagi manusia itu sendiri yang melakukan interaksi.

b.      Herbert Read
Keindahan sebagai suatu kesatuan arti hubungan-hubungan bentuk yang terdapat di antara pencerapan-pencerapan inderawi kita (beauty is unity of formal relations among our sense-perceptions). Sedangkan  Thomas Aquinas merumuskan keindahan sebagai suatu yang menyenangkan bila dilihat.( The Meaning of Art).

Menurut pernyataan diatas adalah bahwa keindahan dapat dinikmati oleh semua orang apa bila keindahan itu dapat dirasakan dengan panca indra manusia.

c.       Plato (427-347 SM)
Plato dalam filsafat keindahannya mengatakan:” sumber rasa keindahan adalah cinta kasih. Karena ada kecintaan, maka manusia selalu ingin kembali menikmati apa yang di cintainya itu. Rasa cinta pada manusia ini bukan hanya tertuju pada keindahan, tetapi juga kebaikan (moral) dan kebenaran (ilmu pengetahuan).(Sumardjo,2000:272).

Menurut pernyataan diatas bahwa keindahan myuncul karena ada sebuah perasaan mengikat yang ada dalam diri manusia. Perasaan itu adalah perasaan batin yang wujud dengan adanya cinta kasih yang mengarah kepada kebenaran dan kebajikan.

d.      Aristoteles (384 – 322SM)
            Aristoteles mengemukakan beberapa pandangan yang mirip dengan pandangan gurunya, tetapi dari sudut pandang yang sangat berbeda . sudut pandang yang berbeda ini timbul karena aristoteles menolak idea-idea plato sebagai sumber pengetahuan dan adanya pengetahuan.(Sutrisno Sj dan Verhaak Sj, 1993:28).

Menurut pernyataan diatas bahwa keindahan itu muncul karena adanya ilmu pengetahuan dan sumber-sumber ilmu pengetahuan yang dapat dipelajari.

e.       Aristoxenos (350-300 SM)
            Aristoxenos mengatakan, seni-seni di dalam pelaksanaannya tidak hanya melibatkan panca indra tetapi juga daya ingatan dan akal budi.
                   Setelah mengkaji perkembangan sejarah tentang seni dan keindahan pada music-musik bangsa kuno, dan mempelajari ajaran-ajaran estetikanya, maka dapatlah di tarik benang merahnya bahwa seni pada masa-masa itu tidak dapat di lepaskan dengan keindahan dan kebaikan /keluhuran dalam kata lain menurut hemat penulis, seni dalam hal ini music harus indah dan baik (luhur).
(Seni Dan Keindahan Sebuah Kajisn Historis: Esy Maestro): dosen sendra tasik FBSS UNP padang.
Menurut pernyataan diatas bahwa keindahan itu muncul tidak hanya adanya ilmu pengetahuan saja tetapi adanya akal budi yang akan membentuk keindahan sehingga dalam penerapannya juga melibatkan penca indra sebagai mediumisasinya yang kemudian di cerna dan di klarifikasi oleh otak manusia sebagai pedoman daya ingat.


2.      Emik
a.       Menurut Joko Budiwiyanto (Dosen Desain Interior ISI Solo)
Estetika adalah keindahan yang timbul dari perbedaan-perbedaan dalam sebuah penyusunan proporsi yang pantas dan tepat.

Menurut pernyataan diatas bahwa keindahan itu akan timbul dari suatu susunan yang berbeda dan terbagi beberapa bagian sehingga membentuk akselarasi dan harmonis yang dapat dinikmati ketika memandangnya.

b.      Menurut Muhamad Fatchir (Desainer Interior di Jakarta).
Estetika itu model yang tidak cukup bagus mungkin bisa menjadi indah asalkan proprosi objek tersebut bagus dengan penambahan material yang baik pula.

Menurut pernyataan diatas bahwa estetika itu mengutamakan proporsi sebagai acuan modal desain dan ide creative dengan model apapun.


c.       Menurut Raga Galut Saputra (Guru Seni Animasi dan Ilustrator di Erlangga)
Estetika adalah Segala hal yang menyangkut tentang keindahan dan tidak bertentangan dengan norma yang berlaku serta dapat dinikmati oleh semua individu.

Menurut pernyataan diatas bahwa sesungguhnya keindahan itu adalah aturan-aturan penerapan yang melingkupi semua aspek-aspek unsure dan prinsip serta asa desain dengan tidak melibatkan unsure sara dalam penerapannya dan dengan mudah di nikmati oleh semua orang.

d.      Menurut Azkya Hafizt Alam (Designer & Modeler 3D Caracter di MSV Studio)
Estetika adalah visualisasi yang berhubungan dengan seni yang mampu di rasakan dan di nikmati bahwa keindahan itu ada.

Menurut pernyataan diatas bahwa estetika dengan seni itu tidak dapat di pisahkan begitu saja tetapi estetika dengan kesenian itu sifatnya saling melengkapi dan keindahan itu muncul dan dapat dirasakan apabila wujud visual seni itu ada.

e.       Menurut Abdul Aziz (Guru Desain Grafis)
Estetika adalah suatu perwujudan yang semu tetapi terlihat nyata dan yang nyata semakin terlihat mempesona ketika di pandang oleh panca indra manusia berdasarkan penerapan proporsi dan keseimbangan obyek tersebut.

Menurut pernyataan diatas bahwa estetika adalah suatu obyek yang dapat dirasakan oleh panca indra dan di cerna dengan akal pikiran dengan mempertimbangkan proporsi dan keseimbangan obyek.



2.      Kaji banding terhadap kamar mandi (public space)
Kaji banding terhadap kamar mandi sebagai public space ini mengambil area di kota solo yaitu Kamar Mandi Stasiun Balapan Dengan Kamar Mandi Terminal Tirtonadi.
Kamar Mandi (Toilet) Laki-Laki di Stasiun Balapan


v  Unity atau kesatuan adalah satu kesatuan dari unsure-unsur seni rupa dan desain yang dapat menghasilkan suatu maha karya dalam kesatuan tersebut. Unsure-unsur tersebut meliputi: titik, garis, bidang, bentuk, tekstur, gelap terang.
Dalam Kamar Mandi (Toilet) Laki-laki Stasiun Balapan meliputi:
·         Titik: view mata terhadap perspektifitas serta distorsi sehingga menimbulkan kesan pada tiap-tiap sudut ruangan toilet yang memusat sehingga membentuk titik. Genangan air yang masuk dalam closet. Wastafel. Hingga urinal juga membentuk pusaran yang menitik. Kesan titik itu muncul di tiap button urinal dan wastafel dengan pandangan sejajar dan lurus kedepan sehingga membentuk titik. Yang paling terlihat adalah titik-titik lampu downlight.
·         Garis : posisi view mata terhadap obyek dengan posisi sejajar menimbulkan kesan garis- garis pada ruangan toilet hal itu terbukti adanya garis-garis lantai ceramic dan ceramic dinding kemudian ketika melihat dengan posisi sejajar pada partisi pembatas di sisi-sisi closet seakan-akan membentuk garis secara vertical. Dan point pertemuan antara dinding dengan ceiling juga menimbulkan kesan garis di atas sisi-sisi ruangan toilet dan pertemuan dinding dengan lantai juga menimbulkan kesan garis di sekeliling sisi bawah.
·         Bidang : kesan yang di timbulkan adalah ketika garis-garis itu menyatu dan membentuk pola kemudian gari-garis itu saling menutup. Ini terjadi di ruang Toilet Stasiun balapan meliputi elemen pembentuk ruang seperti dinding yang sudah diaci kemudian ceiling dan lantai serta pembentukan berder yang di bentuk keramik-keramik dengan perbedaan warna.
·         Bentuk : kesan yang dihasilkan adalah ketika bidang-bidang itu menyatu dan membentuk pola seperti halnya pola-pola lantai yang menyatu sehingga mulai terlihat dimensinya seperti bentuk balok di bawah wastafel dan bentuk-bentuk urinal serta balok-balok tipis sebagai partisi closet. Serta bentuk kubus pada benda automatic hand di dekat wastafel.
·         Tekstur : Kesan nilai raba pada suatu permukaan benda, hal ini muncul di setiap tempat dan tidak terkecuali Toilet di stasiun balapan dan kesan ini dapat di rasakan oleh ceramic dinding yang  halus sedikit bertekstur noise tetapi ternetralisir oleh permukaan yang halus kemudian lantai ceramic ini cenderung bertekstur noise dengan harapan tidak mencelakai orang. Kemudian dari tekstur celing tidak begitu halus sedikit agak kasar. Untuk temboknya juga memiliki kesamaan dengan ceiling sedangkan wastafel, urinal dan closet yang terbuat dari ceramic mono block memiliki tekstur yang sangat halus tanpa adanya noise.

Gelap terang : kesan yang di hasilkan adalah ketika adanya factor cahaya yang masuk dan membias sesuai intensitas pancaran,karena semakin dekat dengan arah pancaran maka intensitas cahayanya semakin terang dan bidang yang jauh dari pancaran cahaya, maka akan semakin gelap. Dan inilah yang terjadi di toilet stasiun balapan factor cahaya lampu yang sebagai sumbernya. Dengan adanya gelap terang, dimensi benda akan mudah terbentuk dengan sendirinya seperti bayangan pada kolong wastafel dll. Gelap terang ini membentuk susunan gradasi.
Adapun beberapa prinsip desain yang ada pada public space tersebut meliputi:
Ø  Ritme: suatu kesan yang di padu padankan akan menjadi desain yang mengikuti irama yaitu peletakan lampu downligh pada plafont serta peletakan dan penataan urinal, closet dan wastafel yang memperhitungkan pola-pola tertentu sehingga timbul kesan estetis.
Ø  Kontras: suatu kesan yang harus di timbulkan selain memikirkan yang namanya psikologis warna juga memberi kesan estetis tersendiri seperti  pewarnaan cat pada toilet yang terkesan agar terlihat luas menggunakan ceramic glossy dengan perbedaan warna yaitu hitam dan putih dengan reflecsinya.
Ø  Harmonis: suatu kesan yang timbul karena dramatisasi sebuah akselerasi yang selaras dan enak di pandang mata seperti halnya lampu pengaplikasian warna dan susunan-susunan wastafel, urinal dan closet.
Adapun beberapa azaz desain yang ada pada public space tersebut meliputi:
Ü  Balance: kesan yang seimbang terlihat dalam area toilet yang sifatnya seimbang dikarenakan memperhitungkan posisi peletakan yaitu closet dengan wastafel berhadapan dengan mirrir kemudian di sisi tengahnya tersusun urinal.
Ü  Unity: dengan adanya kesatuan maka dapatlah di sebut seni rupa dan desain di ruangan toilet sebagai public space adalah adanya satu kesatuan yang meliputi unsure-unsur desain yang kemudian di olah di jadikan dalam satu komplek ruangan dan memiliki bentuk benda dengan fungsi yang berbeda tetapi dengan tujuan yang sama yaitu saling melengkapi satu sama lain seperti wastafel dan urinal serta closet. Kemuadian dari sisi interiornya adalah adnya dinding ,ceiling, dan lantai.
Ü  Center Of Interes:  titik pusat perhatian ada karena adanya sesuatu yang paling menarik diantara semuanya. Di ruang toilet memiliki aksen di dinding  yaitu peletakan keramik berborder hitam dengan pola horizontal dan vertikal.
v  Kompleksity atau kerumitan muncul pada tingkat kesulitan yang rumit dalam pembuatan karya di ruang toilet adalah tidak adanya karya yang rumit namun cenderung menggunakan aksen simply tetapi menarik, yaitu mulai dari penataan sampai permainan warna dalam ruang lingkup toilet. Sehingga menimbulkan kesan estetis dan menarik dan bahkan mampu menjadi poit of interest.
v  Intensity atau kesungguhan dalam  berkarya dalam ruang linkup Toilet Stasiun Solo balapan ini sudah mencukupi criteria kesungguhan dalam berkarya karena dari segi fungsi hingga estetis sudah menarik dan berfungsi selayaknya.







Kamar Mandi (Toilet) Laki-laki di Terminal Tirtonadi

v  Unity atau kesatuan adalah satu kesatuan dari unsure-unsur seni rupa dan desain yang dapat menghasilkan suatu maha karya dalam kesatuan tersebut. Unsure-unsur tersebut meliputi: titik, garis, bidang, bentuk, tekstur, gelap terang.
Dalam Kamar Mandi (Toilet) Laki-laki Stasiun Balapan meliputi:
·         Titik: view mata terhadap perspektifitas serta distorsi sehingga menimbulkan kesan pada tiap-tiap sudut ruangan toilet yang memusat sehingga membentuk titik. Genangan air yang masuk dalam closet. Wastafel. Hingga urinal juga membentuk pusaran yang menitik. Kesan titik itu muncul di tiap button urinal dan wastafel dengan pandangan sejajar dan lurus kedepan sehingga membentuk titik. Yang paling terlihat adalah titik-titik lampu general light.
·         Garis : posisi view mata terhadap obyek dengan posisi sejajar menimbulkan kesan garis- garis pada ruangan toilet hal itu terbukti adanya garis-garis lantai ceramic dan ceramic dinding kemudian ketika melihat dengan posisi sejajar pada partisi pembatas di sisi-sisi closet seakan-akan membentuk garis secara vertical. Dan point pertemuan antara dinding dengan ceiling juga menimbulkan kesan garis di atas sisi-sisi ruangan toilet dan pertemuan dinding dengan lantai juga menimbulkan kesan garis di sekeliling sisi bawah.
·         Bidang : kesan yang di timbulkan adalah ketika garis-garis itu menyatu dan membentuk pola kemudian gari-garis itu saling menutup. Ini terjadi di ruang Toilet Terminal Tirtonadi meliputi elemen pembentuk ruang seperti dinding yang sudah diaci kemudian ceiling .
·         Bentuk : kesan yang dihasilkan adalah ketika bidang-bidang itu menyatu dan membentuk pola seperti halnya pola-pola lantai yang menyatu sehingga mulai terlihat dimensinya seperti bentuk balok di bawah wastafel dan bentuk-bentuk urinal serta balok-balok tipis sebagai partisi closet. Serta bentuk kubus pada benda automatic hand di dekat wastafel. dan lantai dengan motif serta pembatas ceramic dinding dengan dinding general mengapit keramik dengan motif.
·         Tekstur : Kesan nilai raba pada suatu permukaan benda, hal ini muncul di setiap tempat dan tidak terkecuali Toilet di Terminal Tirtonadi dan kesan ini dapat di rasakan oleh ceramic dinding yang  halus sedikit bertekstur noise tetapi ternetralisir oleh permukaan yang halus kemudian lantai ceramic ini cenderung bertekstur noise dengan harapan tidak mencelakai orang. Kemudian dari tekstur celing tidak begitu halus sedikit agak kasar. Untuk temboknya juga memiliki kesamaan dengan ceiling sedangkan wastafel, urinal dan closet yang terbuat dari ceramic mono block memiliki tekstur yang sangat halus tanpa adanya noise.

Gelap terang : kesan yang di hasilkan adalah ketika adanya factor cahaya yang masuk dan membias sesuai intensitas pancaran,karena semakin dekat dengan arah pancaran maka intensitas cahayanya semakin terang dan bidang yang jauh dari pancaran cahaya, maka akan semakin gelap. Dan inilah yang terjadi di toilet stasiun balapan factor cahaya lampu yang sebagai sumbernya. Dengan adanya gelap terang, dimensi benda akan mudah terbentuk dengan sendirinya seperti bayangan pada kolong wastafel dll. Gelap terang ini membentuk susunan gradasi.
Adapun beberapa prinsip desain yang ada pada public space tersebut meliputi:
Ø  Ritme: suatu kesan yang di padu padankan akan menjadi desain yang mengikuti irama yaitu peletakan lampu general pada plafont serta peletakan dan penataan urinal, closet dan wastafel yang memperhitungkan pola-pola tertentu sehingga timbul kesan estetis.
Ø  Kontras: suatu kesan yang harus di timbulkan selain memikirkan yang namanya psikologis warna juga memberi kesan estetis tersendiri seperti  pewarnaan cat pada toilet yang terkesan agar terlihat luas menggunakan ceramic dengan dominan warna putih dan dinding juga memiliki warna apple white sebagai warna utamanya.
Ø  Harmonis: suatu kesan yang timbul karena dramatisasi sebuah akselerasi yang selaras dan enak di pandang mata seperti halnya penempatan lampu pengaplikasian di area closet dengan warna sedikit hangat (sedikit kekuningan) dan susunan-susunan wastafel, urinal dan closet.
Adapun beberapa azaz desain yang ada pada public space tersebut meliputi:
Ü  Balance: kesan yang seimbang terlihat dalam area toilet yang sifatnya seimbang dikarenakan memperhitungkan posisi peletakan pintu yang dapat menjangkau ketiga benda seperti kloset, urinal dan wastafel dengan sisi peletakan di depan adalah wastafel, di belakan adalah closet dan di sisi kiri adalah urinal serta sisi kanan adalah akses jalan.
Ü  Unity: dengan adanya kesatuan maka dapatlah di sebut seni rupa dan desain di ruangan toilet sebagai public space adalah adanya satu kesatuan yang meliputi unsure-unsur desain yang kemudian di olah di jadikan dalam satu komplek ruangan dan memiliki bentuk benda dengan fungsi yang berbeda tetapi dengan tujuan yang sama yaitu saling melengkapi satu sama lain seperti wastafel dan urinal serta closet. Kemuadian dari sisi interiornya adalah adnya dinding ,ceiling, dan lantai.
Ü  Center Of Interes:  titik pusat perhatian ada karena adanya sesuatu yang paling menarik diantara semuanya. Di ruang toilet memiliki aksen di dinding  yaitu peletakan keramik berborder motif secara horizontal yang mengelilingi ruangan.
v  Kompleksity atau kerumitan muncul pada tingkat kesulitan yang rumit dalam pembuatan karya di ruang toilet adalah tidak adanya karya yang rumit namun cenderung menggunakan aksen simply tetapi menarik, yaitu mulai dari penataan sampai permainan warna dalam ruang lingkup toilet. Sehingga menimbulkan kesan estetis dan menarik dan bahkan mampu menjadi poit of interest.
v  Intensity atau kesungguhan dalam  berkarya dalam ruang linkup Terminal Tirtonadi ini sudah mencukupi criteria kesungguhan dalam berkarya karena dari segi fungsi hingga estetis sudah menarik dan berfungsi selayaknya.








3.      Tanggapan atau pendapat mahasiswa
1.      Keindahan yang benar menurut idea plato
Tulisan tulisan Plato mengenai keindahan banyak didasari pada doktrinnya mengenai "idea" dan segala kenyataan yang ada di dunia ini merupakan peniruan (mimesis) dari yang asli, dan yang asli menurutnya adalah yang terdapat didunia atas saja idea bukan di dunia nyata ini dan adalah jauh lebih unggul daripada kenyataan didunia ini. Satu dari unsur/ciri 'idea' itu adalah keindahan sifat permanen yang dimiliki oleh semua objek objek yang indah. Plato menitik beratkan pada pengalaman awal dari dirinya dan muridnya ( audience ), dan juga pada maksud-maksud yang diakumulasikan pada kata kata dari bahasa konvensional.idea plato adalah suatu wacana yang ingin menjadikan keindahan sebagai titik pengetahuan secara nyata dan permanent.

2.      Keindahan ada di balik gunung
Keindahan muncul dari sifat yang misterius sulit untuk di pahami tetapi mudah untuk di rasakan dan dimengerti karena keindahan adalah sebuah kata yang manis untuk dirasakan sedangkan di balik gunung adalah suatu pencarian wujud yang tidak mudah untuk ditemukan. Dengan begitu keindahan itu muncul karena ada perasaan ingin tahu tentang suatu obyek yang masih misteri.

3.      Laki-laki dan wanita itu cantik tetapi laki-laki lebih cantik (Schopenhauer)
Ketika mengacu kepada pernyataan scopenhauer adalah bahwa cantik dalam artian bersinergi dalam proporsinya, karena proporsi dan balace adalah  factor utama untuk menyatakan keindahan  menurut Plato, Phytagoras, Thomas Aquinas. Ketika melihat dari proporsi maka laki-laki lebih cantik.
Tetapi dengan pandangan seperti ini justru akan menimbulkan pro dan kontra apa bila masyaraklat awam yang menjumpai pernyataan Schopenhaouer

4.      Keindahan
Keindahan adalah arah pandang dan perspektive dimensi ruang dan waktu yang di rasakan panca indra kemudian di terima oleh mine side manusia dengan penuh mempertimbangkan proporsi, balance, aksentuasi sehingga menimbulkan kesan takjub dan kagum dan enak di pandang serta di rasakan oleh perasaan sehingga mampu menentramkan jiwa sepanjang waktu.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar