1.
5
pendapat estetika (etik dan emik)
1. Etik
a. Agama
Tuhan memiliki
norma-norma yang indah (Q:7:180,17.110;20:8). Demikian pula bahwa manusia diciptakan
paling indah (Q:64:3) Ajaran Tuhan adalah indah(Q:39:55).Al Qur'an mengandung
berita-berita paling indah (Q. 12.3).
Menurut pernyataan diatas dalam
membicarakanManusia dan Tuhannya kita tidak luput dari kata-kata indah. Pendek
kata, keindahan memilik diimensi interaksi yang sangat luas, baik untuk
hubungan manusia dengan benda, hubungan manusia dengan manusia, hubungan
manusia dengan Tuhannya,ataupun bagi manusia itu sendiri yang melakukan
interaksi.
b.
Herbert
Read
Keindahan sebagai suatu
kesatuan arti hubungan-hubungan bentuk yang terdapat di antara
pencerapan-pencerapan inderawi kita (beauty is unity of formal relations among
our sense-perceptions). Sedangkan Thomas
Aquinas merumuskan keindahan sebagai suatu yang menyenangkan bila dilihat.( The
Meaning of Art).
Menurut pernyataan diatas
adalah bahwa keindahan dapat dinikmati oleh semua orang apa bila keindahan itu
dapat dirasakan dengan panca indra manusia.
c.
Plato
(427-347 SM)
Plato dalam filsafat keindahannya mengatakan:” sumber rasa
keindahan adalah cinta kasih. Karena ada kecintaan, maka manusia selalu ingin
kembali menikmati apa yang di cintainya itu. Rasa cinta pada manusia ini bukan
hanya tertuju pada keindahan, tetapi juga kebaikan (moral) dan kebenaran (ilmu
pengetahuan).(Sumardjo,2000:272).
Menurut pernyataan diatas bahwa keindahan myuncul karena ada
sebuah perasaan mengikat yang ada dalam diri manusia. Perasaan itu adalah
perasaan batin yang wujud dengan adanya cinta kasih yang mengarah kepada
kebenaran dan kebajikan.
d.
Aristoteles
(384 – 322SM)
Aristoteles
mengemukakan beberapa pandangan yang mirip dengan pandangan gurunya, tetapi
dari sudut pandang yang sangat berbeda . sudut pandang yang berbeda ini timbul
karena aristoteles menolak idea-idea plato sebagai sumber pengetahuan dan
adanya pengetahuan.(Sutrisno Sj dan Verhaak Sj, 1993:28).
Menurut pernyataan diatas bahwa keindahan itu muncul karena
adanya ilmu pengetahuan dan sumber-sumber ilmu pengetahuan yang dapat
dipelajari.
e.
Aristoxenos
(350-300 SM)
Aristoxenos
mengatakan, seni-seni di dalam pelaksanaannya tidak hanya melibatkan panca
indra tetapi juga daya ingatan dan akal budi.
Setelah
mengkaji perkembangan sejarah tentang seni dan keindahan pada music-musik
bangsa kuno, dan mempelajari ajaran-ajaran estetikanya, maka dapatlah di tarik
benang merahnya bahwa seni pada masa-masa itu tidak dapat di lepaskan dengan
keindahan dan kebaikan /keluhuran dalam kata lain menurut hemat penulis, seni
dalam hal ini music harus indah dan baik (luhur).
(Seni
Dan Keindahan Sebuah Kajisn Historis: Esy
Maestro): dosen sendra tasik FBSS UNP padang.
Menurut pernyataan diatas bahwa keindahan itu muncul
tidak hanya adanya ilmu pengetahuan saja tetapi adanya akal budi yang akan
membentuk keindahan sehingga dalam penerapannya juga melibatkan penca indra
sebagai mediumisasinya yang kemudian di cerna dan di klarifikasi oleh otak
manusia sebagai pedoman daya ingat.
2. Emik
a. Menurut
Joko Budiwiyanto (Dosen Desain Interior ISI Solo)
Estetika adalah
keindahan yang timbul dari perbedaan-perbedaan dalam sebuah penyusunan proporsi
yang pantas dan tepat.
Menurut pernyataan
diatas bahwa keindahan itu akan timbul dari suatu susunan yang berbeda dan
terbagi beberapa bagian sehingga membentuk akselarasi dan harmonis yang dapat
dinikmati ketika memandangnya.
b. Menurut
Muhamad Fatchir (Desainer Interior di Jakarta).
Estetika itu model yang
tidak cukup bagus mungkin bisa menjadi indah asalkan proprosi objek tersebut
bagus dengan penambahan material yang baik pula.
Menurut pernyataan
diatas bahwa estetika itu mengutamakan proporsi sebagai acuan modal desain dan
ide creative dengan model apapun.
c. Menurut
Raga Galut Saputra (Guru Seni Animasi dan Ilustrator di Erlangga)
Estetika adalah Segala
hal yang menyangkut tentang keindahan dan tidak bertentangan dengan norma yang
berlaku serta dapat dinikmati oleh semua individu.
Menurut pernyataan
diatas bahwa sesungguhnya keindahan itu adalah aturan-aturan penerapan yang
melingkupi semua aspek-aspek unsure dan prinsip serta asa desain dengan tidak
melibatkan unsure sara dalam penerapannya dan dengan mudah di nikmati oleh
semua orang.
d. Menurut
Azkya Hafizt Alam (Designer & Modeler 3D Caracter di MSV Studio)
Estetika adalah
visualisasi yang berhubungan dengan seni yang mampu di rasakan dan di nikmati
bahwa keindahan itu ada.
Menurut pernyataan diatas
bahwa estetika dengan seni itu tidak dapat di pisahkan begitu saja tetapi
estetika dengan kesenian itu sifatnya saling melengkapi dan keindahan itu
muncul dan dapat dirasakan apabila wujud visual seni itu ada.
e. Menurut
Abdul Aziz (Guru Desain Grafis)
Estetika adalah suatu perwujudan yang semu tetapi terlihat nyata dan yang nyata semakin terlihat mempesona ketika di pandang oleh panca indra manusia berdasarkan penerapan proporsi dan keseimbangan obyek tersebut.
Estetika adalah suatu perwujudan yang semu tetapi terlihat nyata dan yang nyata semakin terlihat mempesona ketika di pandang oleh panca indra manusia berdasarkan penerapan proporsi dan keseimbangan obyek tersebut.
Menurut pernyataan diatas bahwa estetika
adalah suatu obyek yang dapat dirasakan oleh panca indra dan di cerna dengan
akal pikiran dengan mempertimbangkan proporsi dan keseimbangan obyek.
2.
Kaji
banding terhadap kamar mandi (public space)
Kaji
banding terhadap kamar mandi sebagai public space ini mengambil area di kota
solo yaitu Kamar Mandi Stasiun Balapan Dengan Kamar Mandi Terminal Tirtonadi.
Kamar Mandi (Toilet) Laki-Laki di Stasiun Balapan
v Unity
atau kesatuan adalah satu kesatuan dari unsure-unsur seni rupa dan desain yang
dapat menghasilkan suatu maha karya dalam kesatuan tersebut. Unsure-unsur
tersebut meliputi: titik, garis, bidang, bentuk, tekstur, gelap terang.
Dalam Kamar Mandi
(Toilet) Laki-laki Stasiun Balapan meliputi:
·
Titik:
view mata terhadap perspektifitas serta distorsi sehingga menimbulkan kesan
pada tiap-tiap sudut ruangan toilet yang memusat sehingga membentuk titik.
Genangan air yang masuk dalam closet. Wastafel. Hingga urinal juga membentuk
pusaran yang menitik. Kesan titik itu muncul di tiap button urinal dan wastafel
dengan pandangan sejajar dan lurus kedepan sehingga membentuk titik. Yang
paling terlihat adalah titik-titik lampu downlight.
·
Garis
:
posisi view mata terhadap obyek dengan posisi sejajar menimbulkan kesan garis-
garis pada ruangan toilet hal itu terbukti adanya garis-garis lantai ceramic
dan ceramic dinding kemudian ketika melihat dengan posisi sejajar pada partisi
pembatas di sisi-sisi closet seakan-akan membentuk garis secara vertical. Dan
point pertemuan antara dinding dengan ceiling juga menimbulkan kesan garis di
atas sisi-sisi ruangan toilet dan pertemuan dinding dengan lantai juga
menimbulkan kesan garis di sekeliling sisi bawah.
·
Bidang
:
kesan yang di timbulkan adalah ketika garis-garis itu menyatu dan membentuk
pola kemudian gari-garis itu saling menutup. Ini terjadi di ruang Toilet
Stasiun balapan meliputi elemen pembentuk ruang seperti dinding yang sudah
diaci kemudian ceiling dan lantai serta pembentukan berder yang di bentuk
keramik-keramik dengan perbedaan warna.
·
Bentuk
:
kesan yang dihasilkan adalah ketika bidang-bidang itu menyatu dan membentuk
pola seperti halnya pola-pola lantai yang menyatu sehingga mulai terlihat
dimensinya seperti bentuk balok di bawah wastafel dan bentuk-bentuk urinal
serta balok-balok tipis sebagai partisi closet. Serta bentuk kubus pada benda
automatic hand di dekat wastafel.
·
Tekstur
:
Kesan nilai raba pada suatu permukaan benda, hal ini muncul di setiap tempat
dan tidak terkecuali Toilet di stasiun balapan dan kesan ini dapat di rasakan
oleh ceramic dinding yang halus sedikit
bertekstur noise tetapi ternetralisir oleh permukaan yang halus kemudian lantai
ceramic ini cenderung bertekstur noise dengan harapan tidak mencelakai orang.
Kemudian dari tekstur celing tidak begitu halus sedikit agak kasar. Untuk
temboknya juga memiliki kesamaan dengan ceiling sedangkan wastafel, urinal dan
closet yang terbuat dari ceramic mono block memiliki tekstur yang sangat halus
tanpa adanya noise.
Gelap terang
: kesan yang di hasilkan adalah ketika adanya factor cahaya yang masuk dan
membias sesuai intensitas pancaran,karena semakin dekat dengan arah pancaran
maka intensitas cahayanya semakin terang dan bidang yang jauh dari pancaran
cahaya, maka akan semakin gelap. Dan inilah yang terjadi di toilet stasiun
balapan factor cahaya lampu yang sebagai sumbernya. Dengan adanya gelap terang,
dimensi benda akan mudah terbentuk dengan sendirinya seperti bayangan pada
kolong wastafel dll. Gelap terang ini membentuk susunan gradasi.
Adapun beberapa prinsip
desain yang ada pada public space tersebut meliputi:
Ø Ritme:
suatu kesan yang di padu padankan akan menjadi desain yang mengikuti irama
yaitu peletakan lampu downligh pada plafont serta peletakan dan penataan urinal,
closet dan wastafel yang memperhitungkan pola-pola tertentu sehingga timbul
kesan estetis.
Ø Kontras: suatu
kesan yang harus di timbulkan selain memikirkan yang namanya psikologis warna
juga memberi kesan estetis tersendiri seperti
pewarnaan cat pada toilet yang terkesan agar terlihat luas menggunakan ceramic
glossy dengan perbedaan warna yaitu hitam dan putih dengan reflecsinya.
Ø Harmonis:
suatu kesan yang timbul karena dramatisasi sebuah akselerasi yang selaras dan
enak di pandang mata seperti halnya lampu pengaplikasian warna dan
susunan-susunan wastafel, urinal dan closet.
Adapun beberapa azaz
desain yang ada pada public space tersebut meliputi:
Ü Balance:
kesan yang seimbang terlihat dalam area toilet yang sifatnya seimbang
dikarenakan memperhitungkan posisi peletakan yaitu closet dengan wastafel
berhadapan dengan mirrir kemudian di sisi tengahnya tersusun urinal.
Ü Unity:
dengan adanya kesatuan maka dapatlah di sebut seni rupa dan desain di ruangan
toilet sebagai public space adalah adanya satu kesatuan yang meliputi
unsure-unsur desain yang kemudian di olah di jadikan dalam satu komplek ruangan
dan memiliki bentuk benda dengan fungsi yang berbeda tetapi dengan tujuan yang
sama yaitu saling melengkapi satu sama lain seperti wastafel dan urinal serta
closet. Kemuadian dari sisi interiornya adalah adnya dinding ,ceiling, dan
lantai.
Ü Center Of Interes: titik pusat perhatian
ada karena adanya sesuatu yang paling menarik diantara semuanya. Di ruang toilet
memiliki aksen di dinding yaitu
peletakan keramik berborder hitam dengan pola horizontal dan vertikal.
v Kompleksity
atau kerumitan muncul pada tingkat kesulitan yang rumit dalam pembuatan karya di
ruang toilet adalah tidak adanya karya yang rumit namun cenderung menggunakan
aksen simply tetapi menarik, yaitu mulai dari penataan sampai permainan warna
dalam ruang lingkup toilet. Sehingga menimbulkan kesan estetis dan menarik dan
bahkan mampu menjadi poit of interest.
v Intensity atau
kesungguhan dalam berkarya dalam ruang
linkup Toilet Stasiun Solo balapan ini sudah mencukupi criteria kesungguhan
dalam berkarya karena dari segi fungsi hingga estetis sudah menarik dan
berfungsi selayaknya.
Kamar Mandi (Toilet) Laki-laki di Terminal Tirtonadi
v Unity
atau kesatuan adalah satu kesatuan dari unsure-unsur seni rupa dan desain yang
dapat menghasilkan suatu maha karya dalam kesatuan tersebut. Unsure-unsur
tersebut meliputi: titik, garis, bidang, bentuk, tekstur, gelap terang.
Dalam Kamar Mandi (Toilet)
Laki-laki Stasiun Balapan meliputi:
·
Titik:
view mata terhadap perspektifitas serta distorsi sehingga menimbulkan kesan
pada tiap-tiap sudut ruangan toilet yang memusat sehingga membentuk titik.
Genangan air yang masuk dalam closet. Wastafel. Hingga urinal juga membentuk
pusaran yang menitik. Kesan titik itu muncul di tiap button urinal dan wastafel
dengan pandangan sejajar dan lurus kedepan sehingga membentuk titik. Yang
paling terlihat adalah titik-titik lampu general light.
·
Garis
:
posisi view mata terhadap obyek dengan posisi sejajar menimbulkan kesan garis-
garis pada ruangan toilet hal itu terbukti adanya garis-garis lantai ceramic
dan ceramic dinding kemudian ketika melihat dengan posisi sejajar pada partisi
pembatas di sisi-sisi closet seakan-akan membentuk garis secara vertical. Dan
point pertemuan antara dinding dengan ceiling juga menimbulkan kesan garis di
atas sisi-sisi ruangan toilet dan pertemuan dinding dengan lantai juga
menimbulkan kesan garis di sekeliling sisi bawah.
·
Bidang
:
kesan yang di timbulkan adalah ketika garis-garis itu menyatu dan membentuk
pola kemudian gari-garis itu saling menutup. Ini terjadi di ruang Toilet
Terminal Tirtonadi meliputi elemen pembentuk ruang seperti dinding yang sudah
diaci kemudian ceiling .
·
Bentuk
:
kesan yang dihasilkan adalah ketika bidang-bidang itu menyatu dan membentuk
pola seperti halnya pola-pola lantai yang menyatu sehingga mulai terlihat
dimensinya seperti bentuk balok di bawah wastafel dan bentuk-bentuk urinal
serta balok-balok tipis sebagai partisi closet. Serta bentuk kubus pada benda
automatic hand di dekat wastafel. dan lantai dengan motif serta pembatas
ceramic dinding dengan dinding general mengapit keramik dengan motif.
·
Tekstur
:
Kesan nilai raba pada suatu permukaan benda, hal ini muncul di setiap tempat
dan tidak terkecuali Toilet di Terminal Tirtonadi dan kesan ini dapat di
rasakan oleh ceramic dinding yang halus
sedikit bertekstur noise tetapi ternetralisir oleh permukaan yang halus
kemudian lantai ceramic ini cenderung bertekstur noise dengan harapan tidak
mencelakai orang. Kemudian dari tekstur celing tidak begitu halus sedikit agak
kasar. Untuk temboknya juga memiliki kesamaan dengan ceiling sedangkan
wastafel, urinal dan closet yang terbuat dari ceramic mono block memiliki
tekstur yang sangat halus tanpa adanya noise.
Gelap terang
: kesan yang di hasilkan adalah ketika adanya factor cahaya yang masuk dan
membias sesuai intensitas pancaran,karena semakin dekat dengan arah pancaran
maka intensitas cahayanya semakin terang dan bidang yang jauh dari pancaran
cahaya, maka akan semakin gelap. Dan inilah yang terjadi di toilet stasiun
balapan factor cahaya lampu yang sebagai sumbernya. Dengan adanya gelap terang,
dimensi benda akan mudah terbentuk dengan sendirinya seperti bayangan pada
kolong wastafel dll. Gelap terang ini membentuk susunan gradasi.
Adapun beberapa prinsip
desain yang ada pada public space tersebut meliputi:
Ø Ritme:
suatu kesan yang di padu padankan akan menjadi desain yang mengikuti irama
yaitu peletakan lampu general pada plafont serta peletakan dan penataan urinal,
closet dan wastafel yang memperhitungkan pola-pola tertentu sehingga timbul
kesan estetis.
Ø Kontras: suatu
kesan yang harus di timbulkan selain memikirkan yang namanya psikologis warna
juga memberi kesan estetis tersendiri seperti
pewarnaan cat pada toilet yang terkesan agar terlihat luas menggunakan ceramic
dengan dominan warna putih dan dinding juga memiliki warna apple white sebagai
warna utamanya.
Ø Harmonis:
suatu kesan yang timbul karena dramatisasi sebuah akselerasi yang selaras dan
enak di pandang mata seperti halnya penempatan lampu pengaplikasian di area
closet dengan warna sedikit hangat (sedikit kekuningan) dan susunan-susunan
wastafel, urinal dan closet.
Adapun beberapa azaz
desain yang ada pada public space tersebut meliputi:
Ü Balance:
kesan yang seimbang terlihat dalam area toilet yang sifatnya seimbang
dikarenakan memperhitungkan posisi peletakan pintu yang dapat menjangkau ketiga
benda seperti kloset, urinal dan wastafel dengan sisi peletakan di depan adalah
wastafel, di belakan adalah closet dan di sisi kiri adalah urinal serta sisi
kanan adalah akses jalan.
Ü Unity:
dengan adanya kesatuan maka dapatlah di sebut seni rupa dan desain di ruangan
toilet sebagai public space adalah adanya satu kesatuan yang meliputi
unsure-unsur desain yang kemudian di olah di jadikan dalam satu komplek ruangan
dan memiliki bentuk benda dengan fungsi yang berbeda tetapi dengan tujuan yang
sama yaitu saling melengkapi satu sama lain seperti wastafel dan urinal serta
closet. Kemuadian dari sisi interiornya adalah adnya dinding ,ceiling, dan
lantai.
Ü Center Of Interes: titik pusat perhatian
ada karena adanya sesuatu yang paling menarik diantara semuanya. Di ruang toilet
memiliki aksen di dinding yaitu
peletakan keramik berborder motif secara horizontal yang mengelilingi ruangan.
v Kompleksity
atau kerumitan muncul pada tingkat kesulitan yang rumit dalam pembuatan karya di
ruang toilet adalah tidak adanya karya yang rumit namun cenderung menggunakan
aksen simply tetapi menarik, yaitu mulai dari penataan sampai permainan warna
dalam ruang lingkup toilet. Sehingga menimbulkan kesan estetis dan menarik dan
bahkan mampu menjadi poit of interest.
v Intensity atau
kesungguhan dalam berkarya dalam ruang
linkup Terminal Tirtonadi ini sudah mencukupi criteria kesungguhan dalam
berkarya karena dari segi fungsi hingga estetis sudah menarik dan berfungsi
selayaknya.
3.
Tanggapan
atau pendapat mahasiswa
1. Keindahan
yang benar menurut idea plato
Tulisan tulisan Plato mengenai keindahan banyak
didasari pada doktrinnya mengenai "idea" dan segala kenyataan yang
ada di dunia ini merupakan peniruan (mimesis) dari yang asli, dan yang asli
menurutnya adalah yang terdapat didunia atas saja idea bukan di dunia nyata ini
dan adalah jauh lebih unggul daripada kenyataan didunia ini. Satu dari unsur/ciri
'idea' itu adalah keindahan sifat permanen yang dimiliki oleh semua objek objek
yang indah. Plato menitik beratkan pada pengalaman awal dari dirinya dan
muridnya ( audience ), dan juga pada maksud-maksud yang diakumulasikan pada
kata kata dari bahasa konvensional.idea plato adalah suatu wacana yang ingin
menjadikan keindahan sebagai titik pengetahuan secara nyata dan permanent.
2. Keindahan
ada di balik gunung
Keindahan muncul dari
sifat yang misterius sulit untuk di pahami tetapi mudah untuk di rasakan dan
dimengerti karena keindahan adalah sebuah kata yang manis untuk dirasakan
sedangkan di balik gunung adalah suatu pencarian wujud yang tidak mudah untuk
ditemukan. Dengan begitu keindahan itu muncul karena ada perasaan ingin tahu
tentang suatu obyek yang masih misteri.
3. Laki-laki
dan wanita itu cantik tetapi laki-laki lebih cantik (Schopenhauer)
Ketika mengacu kepada
pernyataan scopenhauer adalah bahwa cantik dalam artian bersinergi dalam
proporsinya, karena proporsi dan balace adalah
factor utama untuk menyatakan keindahan
menurut Plato, Phytagoras, Thomas Aquinas. Ketika melihat dari proporsi
maka laki-laki lebih cantik.
Tetapi dengan pandangan seperti ini justru akan
menimbulkan pro dan kontra apa bila masyaraklat awam yang menjumpai pernyataan
Schopenhaouer
4. Keindahan
Keindahan adalah arah pandang dan
perspektive dimensi ruang dan waktu yang di rasakan panca indra kemudian di
terima oleh mine side manusia dengan penuh mempertimbangkan proporsi, balance,
aksentuasi sehingga menimbulkan kesan takjub dan kagum dan enak di pandang
serta di rasakan oleh perasaan sehingga mampu menentramkan jiwa sepanjang
waktu.